BERSYUKUR ATAS APA YANG TAK NAMPAK
- yunibudia
- 11 Mar 2019
- 2 menit membaca
Diperbarui: 14 Mar 2019

Pagi itu di kantor, temanku cerita setelah mengantarkan ibunya untuk menjalani kemoterapi pertama di salah satu rumah sakit. Qadarullah ibunya terkena kanker Rahim dan baru mendapatkan diagnosa beberapa minggu lalu.
Aku lihat matanya agak sembap pagi itu, ya mungkin karena menangis semalaman, sedih melihat ibunya yang sudah mulai sepuh dan harus mendapatkan penyakit tersebut, aku tak perlulah bertanya untuk meyakinkan itu, atau mungkin dia juga menangis untuk hal lain, yang aku akan bagikan ceritanya.
Dia cerita saat mengantri untuk kemo, dia melihat pasien lain yang juga sedang menunggu antrian. Dia perhatikan satu-persatu pasien itu, ada seorang ibu yang memiliki kanker usus dan dia harus mengeluarkan feses lewat kantong yang dipasang di perutnya, dia terlihat duduk santai bersender pada kursi tunggu. Ada juga seorang anak kecil perempuan yang bagian hidungnya sudah tak utuh mungkin akibat digerogoti tumor, tapi dengan riangnya berlari sambil bercanda dengan orangtuanya. Tak sedikit juga pasien yang memakai topi atau kain untuk menutupi kepalanya karena rambutnya yang mulai habis karena kemo.
Seorang pasien yang disamping persis ibunya, adalah seorang wanita yang masih muda, Qodarullah mengalami kanker payudara. Badannya sudah habis dan rambutnya sudah mulai rontok tapi sisa kecantikan masih bisa terlihat dari parasnya. Suaminya datang berkunjung siang itu mungkin setelah menjemput anaknya dari sekolah, suaminya pun masih muda dan tampan, pakaiannya rapih bisa dilihat jika mereka adalah keluarga yang cukup mampu.
Temanku bilang āSelama ini ketika kita mendapatkan masalah sedikit langsung mengeluh, seakan-akan hanya kita yang diberi masalah hidup paling besar. Tapi ternyata banyak yang lebih susah dari kita, tapi mereka tetap menerima, kita benar-benar kurang bersyukurādan aku langsung mengiyakan.
Sehat adalah salah satu hal yang harus sangat disyukuri, waktu sehat adalah hal yang paling banyak kita sia-siakan. Allah bisa saja dengan sekejap mengambil kemampuan dan kesehatan kita, tak memandang apakah itu tua atau muda, cantik/tampan atau tidak, kaya atau miskin. Semua itu mudah bagi Allah.
Dalam Qurāan Surah Al Infithar, 82: 6 Allah berfirman.
āWahai manusia, apakah yang memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pengasihā
Kita selalu menilai, bersyukur itu untuk apa yang terlihat dan apa yang sudah kita dapatkan, tapi kita belum bersyukur untuk apa yang belum kita dapatkan. Mungkin sebenarnya kita sudah dapat tapi tidak nampak?
Atau Bukan tidak nampak, ada tapi kita lalai. La haula wa laa quwwata illa billah.
Wallahu aālam
Uushikum wa iyya ya binafsiy bitaqwaAllah
Comentarios