SIAPA YANG BUTUH
- yunibudia
- 14 Mar 2019
- 2 menit membaca
Diperbarui: 28 Okt 2021

Terkesan gimana gitu kalimatnya, hmm… tapi ada benarnya kan yang butuh pasti mendatangi orang yang bisa dimintai tolong, apalagi kalau yang mau dimintai tolong itu tingkat sosialnya lebih tinggi.
Pernah ngalamin gak saat teman musuhan, dan pas dinasehatin supaya memaafkan, jawabannya begini “Bukan aku yang salah kenapa harus minta maaf? biarin aja entar juga kalau dia butuh dia datengin aku dan minta maaf”. Nah…
Terus kalau ada yang tanya “Kapan nih kamu berhijab?” dan jawabannya “Belum dapat hidayah nih, hijabin hatinya dulu aja”. Nah…
Saat menjelang ujian akhir, atau saat melamar pekerjaan kita terus mendekat sama Allah untuk minta kemudahan, supaya kita lulus ujian atau diterima di pekerjaan yang kita inginkan, shalat sunnahnya, wiridnya, baca qur’annya semuanya dikerjakan. Kemudian Allah mudahkan semua urusan, dan kita perlahan-lahan lupa dan ibadah kita tak segiat sebelumnya. Astagfirullah.
Bagaimana dengan hidayah, hidayah itu kita yang butuh jangan tunggu Allah kasih tapi bagaimana kita berusaha agar Allah kasih. Terkadang hidayah itu datang dengan cepat, kapan saja dan lewat mana saja tapi bagaimana hati kita menangkapnya, terkadang hati kita tahu tapi logika kita menolaknya.
Dalam hadits qudsi Allah berfirman:
“Wahai hamba-Ku, kalau orang orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalin manusia dan jin, mereka itu bertaqwa seperti orang yang paling bertaqwa di antara kalian, tidak akan menambah kekuasaan-Ku sedikit pun. Jika orang-orang terdahulu dan yang terakhir di antara kalian, sekalian manusia dan jin, mereka itu berhati jahat seperti orang yang paling jahat di antara kalian, tidak akan mengurangi kekuasaan-Ku sedikit pun juga (HR. Muslim No. 2577)
Dalam Qur’an surah Muhammad ayat 38, Allah juga berfirman:
“Dan siapa yang kikir, sesungguhnya dia hanyalah kikir untuk dirinya sendiri. Dan Allah lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang butuh (kepada-Nya)".
“Tak ada ruginya bagi Allah, kita bertaqwa atau tidak, tidak sedikitpun mengurangi kekuasaanNya.”
Jadi SIAPA YANG BUTUH?!
Wallahu a’lam
Uushikum wa iyya ya binafsiy bitaqwaAllah
Comments