top of page

PERHATIKAN APA YANG KITA MAKAN (PART 2)

  • Gambar penulis: yunibudia
    yunibudia
  • 17 Jul 2019
  • 2 menit membaca

Diperbarui: 28 Okt 2021


Mie Goreng Menteng dan Sambal Matah

Traveling dengan halal food ke negara yang masih satu rumpun, menurutku akan menjadi perjalanan pertama yang menyenangkan. Suasananya, udara, juga orang-orangnya tidak begitu banyak perbedaan, kaya akan kultur dan aku memang suka wisata budaya. Terlepas dari wisatanya yang menyenangkan ada hal yang membuatku waspada (baca part 1).


Traveling dengan halal food ternyata tidak begitu menjamin, mungkin tidak semuanya tapi tetap harus waspada dan jangan sampai membuat kita lalai. Kalau tidak salah di hari ke-3 kita diajak makan siang di salah satu restoran halal, di kawasan kota lama mungkin kalau di Jakarta seperti daerah Kota Tua. Ada sertifikat halal yang terpasang di pintu masuk restoran dalam Bahasa setempat dan Bahasa Inggris, mungkin dikeluarkan oleh pemerintah atau lembaga setempat. Di restoran itu juga menyediakan mushola dan tempat wudhu.


Ruangan restorannya tertutup dan full AC, penyajian makanannya secara prasmanan all you can eat. Sebenarnya jelas tak ada yang perlu diresahkan apalagi sudah bersertifikat halal, tapi kemudian saat membuka pintu, bau yang sama menyergap hidungku lagi dan membuatku terdiam beberapa saat, karena ruangannya tertutup dan full AC, jadi baunya jelas tercium meskipun samar tercampur aroma masakan, karena di dalam restoran juga ada tempat memasak dengan ruangan terbuka, tapi aku yakin itu bau yang sama.


Ekspektasi sang perut setelah perjalanan dari pagi, untuk menikmati hidangan halal sirna sudah. Rasanya benar-benar bersyukur tinggal di Indonesia yang mayoritas muslim, juga pemerintah dan lembaganya yang begitu sangat aware dengan sertifikat halal untuk makanan.


Jadi apa yang bisa aku makan? Jika masih ragu dengan makananya aku hanya menyantap fresh seafood, buah-buahan dan salad sayur, almost everyday.


Allah di Indonesia dan di sana sama, aku berdoa pada Allah yang Satu, dan Dia benar-benar menjagaku dari makanan yang haram selama perjalanan, dan aku pun sangat waspada pada semua yang akan aku makan. Meskipun aku masih ragu apakah makanan yang aku makan ini masih ada kandungan haramnya Wallahu a’lam, semoga Allah mengampuniku karena ketidak tahuanku atas keharaman makanan yang masuk dalam tubuhku.


Bersambung ke part 3 Insya Allah


Wallahu A’lam


Uushikum wa iyya ya binafsiy bitaqwaAllah


Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


ABOUT
Me

Assalamu'alaikum


Hey You! Welcome to this Website!

​

I am Yuni Budiawati, just ordinary person who want to sharing my amazing journey with you.

Join My Mailing List

© 2019 by Uncountable Mercy

  • Grey Blogger Icon
  • Grey Facebook Icon
  • Grey Instagram Icon
bottom of page